Gunung terbentuk karena adanya proses gaya tektonik yang bekerja dalam
bumi yang disebut dengan orogenesis dan epeirogenesis. Dalam proses
orogenesis ini sedimen yang terkumpul menjadi berubah bentuk karena
mendapat gaya tekan dari tumbukan lempeng tektonik. Ada tiga tipe
tumbukan lempeng tektonik, antara lempeng busur kepulauan dan benua,
lautan dan benua, dan antara benua dengan benua.
Tumbukan lempeng lautan dan benua menimbulkan deposit sedimen laut
terhadap tepi lempeng benua. Tumbukan antara lempeng busur kepulauan
dengan benua berakibat lempeng lautan menyusup ke lapisan asthenosfir
dan batuan vulkanik dan sedimen menumpuk pada sisi benua sehingga
terjadilah pegunungan Sierra Nevada di California pada zaman Mesozoic.
Sedangkan tumbukan lempeng benua dengan benua merupakan proses
pembentukan sistem pegunungan Himalaya dan Ural,Sedangkan dalam proses epeirogenesis merupakan gerakan yang membentuk
benua yang bekerja sepanjang jari-jari bumi. Proses ini juga disebut
gerakan radial karena gerakan mengarah atau menjauhi titik pusat bumi
dan terjadi pada daerah yang sangat luas sehingga prosesnya lebih lambat
dibandingkan dengan proses orogenesis. Pembentukan dataran rendah
(graben) dan dataran tinggi (horts) adalah salah satu contoh proses
epeirogenesis.
Proses pembentukan gunung berlangsung menurut skala tahun geologi yaitu berkisar antara 45 รข€“ 450 juta tahun yang lalu. Misalnya pegunungan Himalaya terbentuk mulai dari 45 juta tahun yang lalu, sedangkan pegunungan Appalache terbentuk mulai dari 450 juta tahun yang lalu.
Proses pembentukan gunung berlangsung menurut skala tahun geologi yaitu berkisar antara 45 รข€“ 450 juta tahun yang lalu. Misalnya pegunungan Himalaya terbentuk mulai dari 45 juta tahun yang lalu, sedangkan pegunungan Appalache terbentuk mulai dari 450 juta tahun yang lalu.
Model terjadinya gunung mengalami tiga tingkatan proses, yaitu:
Akumulasi sedimen: lapisan lapisan sedimen dan batuan vulkanik menumpuk sampai kedalaman beberapa kilometer.
Perubahan bentuk batuan dan pengangkatan kerak bumi:sedimen yang terbentuk tadi mengalami deformasi karena adanya gaya kompresi akibat tumbukan antar lempeng-lempeng tektonik.
Pengangkatan kerak bumi akibat gerakan blok sesar: tumbukan antar lempeng akan mengangkat sebagian kerak bumi sebagai lipatan lebih tinggi dari sekitarnya sehingga terbentuk gunung. Sedangkan jika terjadi gaya tegangan atau tarikan antar lempeng maka akan terbentuk graben (lembah)
Skema Proses Terjadinya Pegunungan Himalaya
Sebelum terbentuk pegunungan Himalaya , terjadi gerakan lempeng India ke arah lempeng Eurasia. Lempeng India merupakan komposisi batuan yang sangat tua 2-2,5 milyar tahun. Titik referensi yang berwarna kotak kuning masih berada dibawah . Setelah mengalami proses tumbukan yang lama antara dua lempeng tersebut maka sebagian dari tepi lempeng India terangkat dimana terlihat kotak kuning berubah posisi ke tempat yang lebih tinggi.Sehingga terbentuklah pegunungan Himalaya saat ini.
Akumulasi sedimen: lapisan lapisan sedimen dan batuan vulkanik menumpuk sampai kedalaman beberapa kilometer.
Perubahan bentuk batuan dan pengangkatan kerak bumi:sedimen yang terbentuk tadi mengalami deformasi karena adanya gaya kompresi akibat tumbukan antar lempeng-lempeng tektonik.
Pengangkatan kerak bumi akibat gerakan blok sesar: tumbukan antar lempeng akan mengangkat sebagian kerak bumi sebagai lipatan lebih tinggi dari sekitarnya sehingga terbentuk gunung. Sedangkan jika terjadi gaya tegangan atau tarikan antar lempeng maka akan terbentuk graben (lembah)
Skema Proses Terjadinya Pegunungan Himalaya
Sebelum terbentuk pegunungan Himalaya , terjadi gerakan lempeng India ke arah lempeng Eurasia. Lempeng India merupakan komposisi batuan yang sangat tua 2-2,5 milyar tahun. Titik referensi yang berwarna kotak kuning masih berada dibawah . Setelah mengalami proses tumbukan yang lama antara dua lempeng tersebut maka sebagian dari tepi lempeng India terangkat dimana terlihat kotak kuning berubah posisi ke tempat yang lebih tinggi.Sehingga terbentuklah pegunungan Himalaya saat ini.
Skema Pembentukan Dataran Rendah (Graben)
Kulit bumi yang sebelumnya dalam kondisi seimbang, mendapat gaya tektonik yang saling berlawanan arah (gaya regangan) akibat desakan panas ke atas, sehingga menimbulkan retakan (kracking). Proses tektonik ini berlangsung terus menerus dalam jangka waktu geologi yang cukup lama. Blok yang retak menjadi turun akibat gaya tarik gaya berat sehingga terbentuk.
Sumber
id.wikipedia.org
kaskus.us
Penyusun Artikel
Nama Ahmad Maulana Fauzi
NIM A2.1600007
0 komentar:
Posting Komentar