Erosi oleh Air
Erosi ini dapat terjadi dalam beberapa bentuk:
- Splash erosion: erosi oleh butiran air hujan yang jatuh ke tanah. Karena benturan butiran air hujan, partikel-partikel tanah yang halus terlepas dan terlempar ke udara.
- Sheet erosion: erosi oleh air yang jatuh dan mengalir di permukaan tanah secara merata sehingga partikel-partikel tanah yang hilang merata di permukaan tanah. Permukaan tanah menjadi lebih rendah secara merata. Erosi ini terjadi bila permukaan tanah memiliki ketahanan terhadap erosi yang relatif seragam.
- Riil erosion: erosi oleh air yang mengalir di permukaan tanah dengan membentuk alur-alur kecil dengan kedalaman beberapa senti meter. Erosi ini terjadi pada permukaan tanah yang landai dan memiliki daya tahan yang seragam terhadap erosi.
- Gully erosion: erosi oleh air yang mengalir di permukaan tanah yang miring atau di lereng perbukitan yang membentuk alur-alur yang dalam dan lebarnya mencapai beberapa meter, dan berbentuk “V”.
- Valley erosion: erosi oleh air yang mengalir di daerah perbukitan yang membentuk lembah-lembah sungai atau lereng-lereng perbukitan. Alur atau lembah berbentuk berbentuk “V”. Erosi dominan secara vertikal.
- Stream erosion: erosi oleh air dalam bentuk aliran sungai. Lembah sungai berbentuk “U”. Terjadi erosi lateral yang makin ke hilir makin dominan dan dapat membentuk aliran sungai bermeander.
- Erosi oleh gelombang: erosi terjadi oleh gelombang laut yang memukul ke pantai. Erosi dapat dibedakan menjadi:
Erosi oleh Angin
- Erosi oleh pukulan gelombang yang memukul ke tebing pantai. Pukulan gelombang menyebabkan batuan pecah berkeping-keping.
- Abrasi atau corrasi (abrasion / corrasion): erosi oleh material yang diangkut gelombang ketika gelombang memukul ke tebing pantai.
Erosi ini terjadi oleh angin yang bertiup. Erosi ini terjadi di daerah yang tidak bervegetasi atau bervegetasi sangat jarang di daerah gurun atau pesisir. Erosi ini dapat dibedakan menjadi:
- Deflasi: erosi oleh angin yang bertiup dan menyebabkan material lepas yang haalus terangkut.
- Abrasi: erosi oleh material-material halus yang diangkut oleh angin ketika angin menerpa suatu batuan.
Erosi ini terjadi oleh gerakan massa es dalam bentuk gletser. Gletser dapat menyebabkan abrasi atau penggerusan oleh material-material yang diangkutnya; dapat menyebabkan retakan pada batuan karena terurut ketika gletser bergerak.
Erosi karena Gravitasi
Erosi karena gravitasi terjadi dalam bentuk gerakan tanah atau tanah longsor, yaitu gerakan massa tanah dan atau batuan menuruni lereng karena gaya gravitasi bumi. Gerakan tanah dapat terjadi dalam bentuk, antara lain: rayapan tanah, tanah longsor, atau jatuhan.
Erosi oleh Organisme
Erosi ini terjadi karena aktifitas organisme yang melakukan pemboran, penggerusan atau penghancuran terhadap batuan. Erosi ini disebut juga bioerosion.
Apabila kita perhatikan baik-baik proses erosi yang terjadi maka kita akan melihat keadaan berikut ini:
- Erosi menyebabkan hilangnya material dari suatu tempat. Di lokasi asal material tersebut terjadi pengurangan material. Selain itu, apabila daerah tersebut tinggi, maka erosi menyebabkannya menjadi lebih rendah. Dari sudut pandang geomorlogi maka, erosi merupakan bagian penting dari proses pendataran (pembentukan dataran)permukaan Bumi. Selain itu, erosi juga bekerja mengukir permukaan Bumi. Hasilnya adalah alur-alur air atau lembah-lembah sungai di daerah perbukitan atau pegunungan. Jadi, tanpa erosi maka gunung-gunung akan tetap menjuilang tinggi dan tidak ada ukiran alur air dan lembah sungai yang indah itu.
- Erosi merupakan penghasil muatan sedimen untuk ditransportasikan dan kemudian diendapkan di tempat lain. Jadi, bila tidak diawali oleh proses erosi maka tidak akan ada muatan sedimen yang dapat ditransportasikan, dan selanjutnya tidak akan ada pengendapan yang akan terjadi. Dengan demikian dapatlah kita katakan bahwa proses erosi merupakan kunci dari proses transportasi sedimen dan proses pengendapan sedimen.
Kerugian karena Erosi
Sebagaimana halnya proses alam lainnya, erosi dikatakan merugikan bila mengenai kepentingan manusia secara langsung dan segera dirasakan pengaruhnya.
Berikut ini beberapa kerugian karena erosi:
- Kehilangan tanah yang subur di daerah pertanian atau perkebunan yang mengalami erosi. Erosi permukaan tanah menyebabkan humus tanah yang subur di suatu kawasan hilang terbawa ke tempat lain. Pembuatan lahan persawahan berteras di daerah berlereng merupakan salah satu upaya mengurangi kerugian karena erosi ini.
- Kehilangan lahan secara fisik dan berbagai objek di atasnya. Contoh dari kondisi ini adalah erosi yang terjadi di sepanjang tepi aliran sungai atau tepi pantai. Erosi menyebabkan kehilangan lahan. Bila di atas lahan itu ada rumah, jalan atau berbagai objek lainnya, maka semuanya akan turut hilang bersamaan dengan hilangnya lahan karena erosi itu.
Di atas telah disebutkan bahwa erosi merupakan kunci bagi proses transportasi sedimen dan proses sedimentasi. Keuntungan dari proses erosi ini dengan demikian harus kita lihat dari sudut pandang yang lebih luas dan menyeluruh. Kita harus melihat bahwa erosi menguntungkan karena tanpa erosi maka sedimentasi tidak akan terjadi. Tanpa erosi, maka tak kan ada sedimentasi, maka tidak akan ada lahan persawahan dataran rendah yang subur. Tanpa erosi di darat, maka tak kan ada sedimentasi di pantai atau laut dalam, maka tidak akan ada delta-delta atau endapan laut yang darinya kita mendapatkan minyak dan gas bumi.
Dari sudut pandang sumberdaya mineral (diingatkan oleh Sani JR tanggal 12 Sep 2009 tetapi baru di update malam ini 6 Nop 2010), erosi berarti dua hal:
- Erosi menyebar rahasia keberadaan mineral yang berada di dalam bumi sehingga dapat diketahui melalui penyebaran material hasil erosi melalui alur-alur sungai. Para ahli geokimia mencari endapan mineral salah satu caranya adalah dengan cara melacak melalui endapan di aliran sungai.
- Erosi dapat menyebabkan endapan mineral yang terdapat jauh di dalam bumi tersingkap ke permukaan bumi sehingga dapat ditemukan dan dimanfaatkan oleh manusia.
Nama Andre Hartono
NIM A2.1600016
Sumber
bahanajarguru.blogspot.com
wikipedia
0 komentar:
Posting Komentar