Penyebab terjadinya gempa bumi sangat bermacam-macam. Diantaranya terjadi akibat runtuhnya gua di dalam perut bumi, tabrakan atau Impact, peledakan gunung berapi dan kegiatan tektonik. Untuk penjelasannya, mari kita lihat satu-persatu.
RUNTUHNYA GUA DI DALAM BUMI
Para ahli tempo dulu menyatakan bahwa, salah satu penyebab terjadinya gempa bumi adalah runtuhnya gua-gua besar yang terdapat di dalam perut bumi. Namun, ternyata dugaan itu seratus persen sama sekali tidak benar. Sebab, kejadian seperti itu tidak pernah terjadi.
Andai saja jika terjadi keruntuhan di dalam perut bumi, maka hal itu hanya mungkin terjadi pada daerah Underground (pertambangan bawah tanah) atau penggalian batu kapur dan sejenisnya. Akan tetapi, keruntuhan tidak akan menyebabkan gempa bumi.
Yang akan terjadi hanyalah timbulnya getaran-getaran bumi yang memiliki kekuatan Skala Ritcher kecil dan hanya menjangkau lingkungan setempat.
TABRAKAN ATAU IMPACK
Pada awalnya banyak orang yang percaya bahwa gempa bumi disebabkan oleh meteor yang jatuh ke bumi pada tahun 1908 di rusia. Meteor itu beralih dan jatuh ke bumi, mengakibatkan terjadinya lubang besar yang menyerupai sebuah kawah.
Walaupun gelombang yang dihasilkan tercatat hingga ke kota london, Inggris. Namun, efek yang dihasilkan sama sekali tidak terekam oleh Seismograf (Alat pencatat getaran bumi).
Kesimpulannya adalah, getaran yang dihasilkan oleh tabrakan meteor memiliki kekuatan yang sangat kecil. Sehingga tabrakan itu tidak akan bisa mengakibatkan gempa. Lagi pula, kejadian seperti ini sangatlah jarang ditemui.
AKTIFITAS GUNUNG BERAPI (VULKANIK)
Aktivitas gunung berapi merupakan salah satu penyebab terjadinya gempa bumi. Aktifitas ini juga biasa disebut sebagai gempa bumi vulkanik. Gempa bumi jenis ini terjadi sebelum hingga setelah peledakan suatu gunung berapi.
Salah satu penyebabnya adalah karena adanya persentuhan antara dinding gunung berapi dengan magma beserta gas yang memiliki tekanan yang kuat. Persentuhan ini terjadi ketika magma berpindah secara tiba-tiba, sehingga munculah suatu ledakan di dalam dapur magma.
Sebenarnya gempa bumi vulkanik memiliki kedudukan yang lemah. Biasanya gempa bumi vulkanik hanya dirasakan oleh wilayah sekitar gunung berapi aktif saja. Dari seluruh gempa bumi yang ada di indonesia, hanya 7% yang masuk kedalam gempa bumi vulkanik.
Walau demikian, kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa bumi sangatlah besar. Sebab, gempa bumi vulkanik tak hanya menimbulkan getaran saja melainkan disertai dengan letusan gunung berapi. Bedasarkan posisi kegiatan magma, gempa bumi vulkanik dapat dibagi menjadi 4 yaitu :
- Gempa bumi vulkanik dalam
- Gempa bumi vulkanik dangkal
- Gempa bumi ledakan
- Getaran vulkanik atau tremor
Gempa bumi vulkanik dalam.
Gempa bumi vulkanik dalam adalah gempa bumi yang memiliki kedalaman sumber gempanya antara 2 hingga 30 kilometer. Gempa bumi jenis ini memiliki banyak kesamaan dengan gempa bumi tektonik, terutama pada bagian gempa susulannya (after shocks). Gempa ini terjadi pada saat-saat menjelang meletusnya gunung berapi, ini sebagai pertanda bahwa gunung berapi sudah mulai aktif.
Gempa bumi vulkanik dangkal.
Gempa bumi ini memiliki sumber gempa yang dangkal. Sumber gempanya hanya memiliki kedalaman kurang dari 2 kilometer. Gempa bumi vulkanik dangkal terjadi sebelum hingga akhir dari letusan gunung itu sendiri.
Gempa bumi ledakan.
Gempa bumi jenis ini muncul bersamaan dengan terjadinya ledakan suatu gunung berapi. Gempa ini memiliki sumber gempa yang sangat dangkal. Sumber gempanya hanya kurang dari 1 kilometer.
Getaran vulkanik atau tremor.
Getaran vulkanik yang terjadi akan berjalan terus menerus sehingga menimbulkan suasana yang tidak tenang. Sumber gempanya terletak mulai dari kedalaman 30 kilometer hingga ke permukaan. Gempa bumi dangkal dan ledakan bila terjadi secara terus menerus bisa menimbulkan getaran vulkanik. Getaran vulkanik yang terjadi pada gunung berapi jenis batuan basalt, akan lebih kuat dikarenakan sifat batuannya yang sangat peka terhadap gelombang.
KEGIATAN TEKTONIK
Penyebab terjadinya gempa bumi yang menimbulkan efek serius pada manusia adalah kegiatan tektonik. 90% gempa bumi yang ada terjadi karena kegiatan tektonik. Kegiatan tektonik adalah kegiatan pergerakan-pergerakan lempengan bumi.
Pergerakan ini akan terus berlangsung dan memicu terjadinya proses pembentukan gunung. Gempa bumi terjadi akibat adanya pelepasan tenaga dari pergeseran lempengan bumi. Gempa bumi jenis ini memang unik karena penyebarannya mengikuti pola-pola dan aturan yang khusus.
Penyusun Artikel
Nama Andre Hartono
NIM A2.1600016
Berikut artikel mengenai penyebab terjadinya gempa bumi, moga-moga artikel ini dapat menambah wawasan anda. Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar