- Normal
Tidak hanya gunung berapi saja yang menyandang status, namun beberapa bencana alam lainya pun mempunyai status- status tersebut. Status yang paling aman adalah normal. Ketika berstatus normal, maka kondisi gunung berapi tidak mengalami peningkatan. Dalam kondisi ini gunung berapi masih normal dan tidak berbahaya.
- Waspada
Status pada level kedua adalah waspada. Status ini berarti pada gunung berapi dijumpai aktivitas gunung apapun bentuknya. Beberapa aktivitas yang dimaksudkan antara lain terdapat kenaikan aktivitas yang melebihi batas normal, seperti aktivitas seismik dan juga kejadian- kejadian vulkanik (baca: gejala vulkanisme gunung berapi) lainnya. Aktivitas ini juga termasuk aktivitas magma (baca:pengertian intrusi magma) dan tektonik (baca: pengertian tektonik lempeng). Pada status ini maka yang harus dilakukan adalah memberikan penyuluhan pada masyarakat.
- Siaga
Status yang lebih tinggi adalah siaga. Ketika berstatus siaga ini maka gunung berapi sudah menunjukkan proses ke arah letusan yang ditandai degan peningkatan seismik secara sigifikan dan telah mencapai semua syarat untuk terjadi letusan. Apabila trend seperti ini terus dan terus meningkat, maka biasanya letusan akan terjadi dalam kurun waktu sekitar 2 minggu. Ketika kondisi ini terjadi, maka upaya yang harus dilakukan adalah memberikan sosialisasi pada masyarakat yang berada di wilayah radius bahaya serta menyiapkan sarana darurat.
- Awas
Status level yang tertinggi yang dimiliki oleh gunung berapi yang akan erupsi (baca: erupsi gunung berapi) adalah level awas. Ketika mempunyai status awas, maka gunung berapi berada pada tahap akhir dimana gunung akan segera meletus atau sedang meletus atau mempunyai dampak tambahan yang kemungkin menimbulkan bencana. Pada letusan pembukaan, biasanya ditandai dengan keluarnya debu dan juga asap yang sangat banyak dan letusan akan terjadi dalam kurun waktu 24 jam ke depan. Ketika berada di level ini maka upaya yang harus dilakukan adalah segera mengosongkan kawasan di sekitar gunung berapi (baca: dampak letusan gunung berapi) tersebut.
Ciri- ciri Gunung Meletus
Gunung berapi merupakan suatu jalan bagi isi perut Bumi (baca: inti Bumi) untuk dapat keluar. Gunung berapi akan mengalami erupsi (baca: erupsi eksplosif dan efusif) dalam satu periode. Periode gunung meletus atau erupsi berbeda- beda antara satu dengan yang lainnya. Dan ketika gunung akan meletus atau mengalami erupsi, maka gunung tersebut menunjukkan tanda- tanda gunung meletus. Tanda- tanda tersebut akan kita lihat secara fisik maupun menggunakan saat tertentu. Beberapatanda ciri- ciri dari gunung meletus antara l ain sebagai berikut:
- Temperatur gunung akan meningkat secara drastis
Ciri- ciri yang ditun jukkan oleh gunung yang akan meletus atau akan erupsi yang pertama adalah gunung akan mengalami kenaikan temperatus secara drastis. Gunung berapi mempunyai temperatur yang tinggi, namun ketika tiba- tiba gunung berapi mengalami kenaikan temperatur yang drastis, maka kita perlu waspada akan hal itu. Temperatur dari gunung berapi bisa diukur dengan suatu alat. Sebenarnya kenaikan suhu atau temperatur ini diakibatkan oleh pengaruh hawa panas yang dikeluarkan gunung akibat aktivitas magma yang meningkat di lapisan bawah kawah. Jarak antara permukaan Bumi (baca: bentuk permukaan Bumi) dengan magma semakin dekat, dan hal inilah yang menjadi penyebab kenaikan suhu sangat srastis bahkan hingga melewati batas normal.
- Sumber mata air mengering
Ciri- ciri gunung meletus yang selanjutnya adalah sumber mata air (baca: proses terjadinya mata air) yang ada di dalam tanah (baca: jenis tanah) menjadi kering. Hal ini terjadi karena suhu panas akibat aktivitas magma yang semakin meningkat dan mendekati permukaan Bumi. Bayangkan saja, suhu permukaan saja sudah semakin panas, lalu bagaimana lagi dengan suhu yang ada di dalam Bumi? Suhu di dalam Bumi tentu saja akan sangat lebih panas. Karena peningkatan suhu yang sangat tinggi ini akan membuat sumber air yang ada di dalam Bumi menjadi menguap, dan kemusian akan menjadi kering. Pada akhirnya hal ini akan membuat cadangan air yang ada di dalam tanah menipis dan bahkan akan habis.
- Sering terjadi gempa tremor
Ciri gunung berapi akan meletus selanjutnya adalah sering terjadinya gempa tremor. Gempa (baca:alat pendeteksi gempa) tremor merupakan gempa yang ditimbulkan dari gunung berapi tersebut. Gempa tremor ini terjadi karena akibat peningkatan aktivitas magma yang terdorong ke segala arah akibat adanya tekanan endogen yang begitu besar. Hal ini akan berakibat membuat lapisan batuan tertekan sehingga menimbulkan suatu getaran. Getaran ini yang disebut sebagai gempa. Gempa ini menjadi sesuatu yang sangat penting menjelang terjadinya erupsi. Aktivitas gempa yang meningkat menjadi tanda penting yang terjadi sebelum gunung mengalami erupsi.
- Hewan- hewan yang berada di gunung banyak yang turun
Gunung merupakan salah satu bagian dari permukaan Bumi. Di lereng gunung biasanya kita menemukan banyak tanaman. Hal ini karena lereng gunung biasanya berupa hutan (baca: cara melestarikan hutan). Di hutan tersebut biasanya terdapat banyak binatang liar. Ketika aktivitas magma meningkat karena akan terjadi erupsi, maka suhu di sekitar gunung akan menjadi lebih panas. Hal ini akan membuat binatang menjadi tidak nyaman. Karena merasa tidak nyaman tersebut maka banyak binatang yang turun ke bawah untuk mencari suhu yang lebih dingin. Maka binatang- binatang yang terlihat turun ke bawah ini menjadi salah satu tanda akan terjadinya gunung meletus.
- Sering terdengar suara gemuruh
Ciri selanjutnya adalah sering terdengarnya suara gemuruh. Suara gemuruh ini berasal dari meningkatnya aktivitas magma yang semakin aktif dan mendekati permukaan Bumi. Suara gemuruh ini terdengar hingga radius beberapa kilometer. Oleh karena itulah apabila kita mendengar suara gemuruh baik malam maupun siang hari yang mana kira- kira suara tersebut berasal dari gunung, kita perlu mewaspadainya.
Itulah beberapa ciri atau tanda dari gunung berapi yang siap meletus atau siap mengalami erupsi. Tanda- tanda tersebut sangat perlu kita perhatikan pada gunung yang masih aktif karena bisa menjadi peringatan bagi kita semua. Apabilla kita mengetahui tentang keadaan gunung dari jauh- jauh hari maka kita bisa bersiap- siap untuk menghadapi kondisi yang lebih serius.
Penyusun Artikel
Nama Asep Subri
NIM A2.1600024
Sumber :
wikipedia
http://ilmugeografi.com
wikipedia
http://ilmugeografi.com
0 komentar:
Posting Komentar